Bisa dikatakan, penghasilanku hanya pas-pasan untuk menghidupi diriku dan anaku. Setelah itu, aku kembali bekerja di kantor Om Roby. Bokep Cina Aku dipaksa untuk menikmati perlakuan Om Roby, walaupun sesungguhnya aku enggan. Mhhh ohhh…akhhhhh….jeritku kesakitan… Om Roby nampaknya telah hamper klimaks.. Bahkan pada diriku sendiri. Keseharianku aku selalu menggunakan jilbab yg penting sopan yg menutupi setengah dari dadaku.Suamiku tdk pernah memberiku nafkah, karena dia seorang pengangguran. “ Vinai, dengan berat hati saya katakana ke kamu, kalo saya tdk ada uang yg bias saya pinjamkan ke kamu…?”“Tolongkah saya Om, anak saya sakit.. mhhhhhh…ahhhhhh…mhhhhh….rintih dan jeritku setiap kali k0ntol Om Roby melesak dalam memekku.Viiinnnn….memekmu masih serettttt…..rancau Om…Kepalamu berjilbab bikin aku tambah ngaceng…ouhhhh…..Bapak ketagihan diservis sama memekmu…..enak bangetttt…..walopun janda tapi memekmu masih nggigit…. Bahkan pada diriku sendiri. Banyak yg mengagnggap aku masih gadis. Masih banyak hutangku pada kawan-kawanku, sehingga aku segan untuk berhutang lagi pada mereka. Semakin lama iapun semakin berani untuk menjamah tubuhku yg lain. Akan tetapi, karena aku sudah sangat panic, akhirnya aku beranikan
