Kata Vera sambil menyodorkan kue. Malam itu, aku habiskan dengan mengobrol banyak bersama Vera diiringi gelak tawa dari kami berdua. Bokep Asia Ia langsung menyerang leher aku begitu baju aku terbuka. Meski begitu, aku tetap mencintai Vera seperti sebelumnya, tanpa ada yang berubah, justru sebaliknya semakin bertambah. Tapi masa ada aku, kamunya malah main game? Eh, kok jadi sedih. Aku hanya terdiam berusaha mengingat apakah masih ada kondom yang aku simpan. Sayang, ada kondom gak? Jawab Vera memelas.Maaf ya sayang ya… Tambah Vera. Aku tidak memedulikannya, kali ini ciuman aku turunkan ke leher. Tanpa diberi perintah, Vera kembali mencium leher aku. Tanpa diberi perintah, Vera kembali mencium leher aku. Huu, dasar… Ujar Vera sambil berdiri dan berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Malam itu pun kita berdua habiskan dengan mengulangi hal yang sama sampai pagi. Begitu aku buka pintu, aku dapati Vera sedang berdiri tersenyum sambil memegang kue dan tiga lilin menyala diatasnya.
