Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tak tahu apa-apa karena polos. Saat itu pandangan mataku jadi nanar dan berkunang-kunang. Bokep Barat Namun aku diam saja, malah menatap wajahnya yg cantik dan begitu dekat sekali dgn wajahku. Dan aku selalu menganggapnya sebagai kawan biasa saja. Aku menatapnya dgn tajam. Aku benci dgn semua orang yg bahagia melihat Mbak Indira diambil orang lain. Sembari memandangiku yg masih terbaring dalam keaadaan polos, Lidya mengenakan lagi pakaiannya. Karena terus-menerus memuji dan membuatku bangga, dgn hati dipenuhi kebanggaan aku meminjaminya. “Iya, Tante. Bahkan dia sering main ke rumahku, Bapak dan Ibu juga senang dan berharap Lidya bisa jadi kekasihku.Begitu juga dgn Mbak Lisa, sangat cocok sekali dgn Lidya Namun aku tetap tak tertarik padanya. Sesaat aku tersentak kaget, tak menygka kalo Lidya akan seberani itu. Jari-jari tangannya menjalar menjelajahi sekujur badanku.
