Dengan sekuat tenaga, Luzia menarik tangannya, ia sampai menangis dan tangannya terasa sakit. Matanya melirik ke arah tangan dan tersenyum kala melihat darah segar masih menetes, ada bekas lecet pada tangan putih Luzia.“Lepaskan aku! Bokep Jilbab Pria itu sudah memasukan satu jarinya, memainkan klitorisnya.“Kau sangat menggairahkan, Zizi. Matanya melirik ke arah tangan dan tersenyum kala melihat darah segar masih menetes, ada bekas lecet pada tangan putih Luzia.“Lepaskan aku! Luzia berusaha lebih dekat dengan Rysh, ia tak bisa menggunakan tangan dan hanya bisa mengulum ujung kejantanan itu. Angin malam berembus cukup kencang, tirai putih tertiup dan melambai pelan. Kau ingin membunuhku!” ujar Luzia dengan napas terengah, pergelangan tangannya terasa sangat perih. Aku mohon!” tegas Luzia.Bukannya mengabulkan keinginan Luzia, Rysh malah melepaskan gadis malang tersebut. Hawa dari dalam tubuh Luzia begitu panas namun kulitnya begitu dingin, rasa sesak dan birahinya sudah melonjak tajam. Satu telunjuk sudah dimasukkan, Luzia bisa merasakan kenikmatan yang berbeda saat Rysh memaju mundurkan jarinya.“Ingin lagi?” tanya Rysh.“Eum ” Luzia mengangguk, ia
