Dadaku mulai berdegup lagi. Atau apalah? Bokep abg Aku duduk di belakang, tempat favorit. Aku tersetrum. Badannya berbalik lalu melangkah. Ayo. Aku hanya ditinggali handuk kecil hangat. “Si Nina, yang tadi. Tangannya halus. Aku langsung memasukkan ke saku baju tanpa mencermati nomor-nomornya. Keras sekali.“Jangan cuma ditunjuk dong, dipegang boleh.”Ia berdiri. Wanita setengah baya itu merenggangkan bibirnya, ia terengah-engah, ia menikmati dengan mata terpejam.“Mbak Wien telepon..,” suara wanita muda dari ruang sebelah menyalak, seperti bel dalam pertarungan tinju. Ke bawah lagi: Turun. “Ya itu.”Ya ampun, aku membayangkan suara itu berbisik di telingaku di atas ranjang yang putih. Tidak lama wanita itu mengetuk langit-langit mobil. Aku tersetrum. Tidak apalah hari ini tidak ketemu. Tapi tidak apa-apa toh tipuan ini membimbingku ke ‘alam’ lain.Dulu aku paling anti masuk salon. Ia tersenyum ramah. Tapi eh.., seorang penumpang pakai kaos oblong, mati aku. Ya nggak apa-apa,” katanya menjawab telepon. Pletak, pletok, sepatunya berbunyi memecah sunyi. Ketika menjangkau pantatku ia agak mendekat.
Mahasiswi Nakal Lulus Ujian Dengan Cara Hot!
Related videos














