Entah apa kurangnya gadis cantik ini hingga aku menyia-nyiakannya. Pernah dengan setianya menemaniku beberapa tahun. Bokep “Den ditunggu non Felly, katanya aden disuruh masuk.”
“Iya Bik.”Aku merapihkan pakaianku, berjalan mengikuti bibik tua itu ke dalam. Juga tentang Indri, sekretaris yang dapat memberikan service pribadi.Hari yang melelahkan. Felly lagi. Rumah Felly?Belum habis keherananku, tiba-tiba ada ketukan di kaca jendelaku. Itu yang ada di otakku. Hampir setengah lusin dengan perbandingan yang tak jelas antara pria dan wanitanya.Felly akhirnya turun dari mobil dan berjalan ke arahku. Aku duduk. Dicemberuti oleh si Indri. Rumah Felly?Belum habis keherananku, tiba-tiba ada ketukan di kaca jendelaku. “Hey, kenapa lo?”
“Hhh, nggak apa-apa,” jawabku sambil berusaha berdiri dan menegak-negakkan badan. Yang jelas semenit kemudian ia telah kembali dan berusaha merangkulku. Sebenarnya tidak ada apapun yang mengganggu pikiranku. Sejenak aku linglung. Benar-benar butuh refresment hari itu. Felly menampakkan wajahnya di jendela belakang. Kususupkan tangan kananku ke balik kaus dalamnya, masuk ke dalam BH-nya. Kutarik tangannya ke selangkanganku.