Ningsih menggigit lidahku keras sekali sampai aku menjeNing kesakitan. Bokep Jilbab “Cepetan masukin lagi penisnya Paahh, Mamah sudah nggak tahan nih!” Aku segera menaiki tubuhnya dengan hati-hati takut kandungannya tertekan dan anakku kesakitan. Ningsih semakin kencang menghisap-hisap penisku sambil memejamkan matanya, sementara buah-dadanya berayun-ayun ketika dia menaik-turunkan mulutnya sampai batang penisku masuk semua di mulutnya. “Apa kabarnya suamimu? “Paahh…, ooogghh…, pelaan pelaannn… doongg.” Matanya terpejam, nafasnya yang harum dan bau mulutnya yang wangi masuk semua terhirup oleh hidungku. Kubangunkan Ningsihku, dia terbangun kami sama-sama berciuman kembali walaupun belum gosok gigi. penisku sudah keras seperti batu dan mengangguk-ngangguk gagah mencari mangsa. “Jangan menyakiti hati Mamah ya Pah, Mamah sumpah nggak akan seperti ini, seperti main sama Papah, meskipun nanti lelaki itu resmi jadi suamiku”, Ningsih iseng mengusap-usap penisku penuh sayang sambil nyerocos lagi. Ningsih tersenyum manja dan langsung menyergap penisku dengan kuluman mautnya.