“Dukun itu benar, Jun. Bokep Cina “plokplokplokplokplok……..”
Ditingkahi erangan Mama yang terus menerus mengatakan ‘yeah’ dan ‘ah’ diulang-ulang. Kami bersumpah sendiri-sendiri dengan sang dukun memegang jidat kami dan mengasapi dengan kemenyan. Setelah beberapa saat aku merebahkan diri di samping Mama. Akhirnya sampai pada topic keuangan. aaaaaaaaarhhhhh…………. Payudara Mama memang tidak besar, namun gundukkan teteknya cukup jelas terlihat dan bentuknya tegak bukan kendor, dengan puting menyembul di kain penutup dadanya. Mama sudah berteriak dan suaranya memenuhi ruangan kamarku,”TERUUUUSS……. Seks dengan anak sudah parah, kini tidak boleh berhubungan seks dengan suaminya. Aku ingin sekali meraba dada itu namun takut dimarahi. Semakin lama Mama mempercepat goyangannya pula. Usapanku itu terus ku lakukan hingga jari tanganku mulai mendorongi daster Mama sedikit demi sedikit. Lalu tiba-tiba pantatnya dihenyakkan ke bawah sehingga kontolku menghujam masuk rahimnya secara cepat. Rasanya begitu nikmat dijepit memeknya yang hangat dan licin itu. Kuingat Mama tidak mau berciuman denganku, namun aku tak tahan dengan keintiman tanpa cinta ini.
