Kucium lipatan di belakang lututnya. Bokep Jepang Kaki kanannya melingkar menjepit leherku. Telapak kaki kirinya menginjak bahuku. Lalu telapak tangannya menekan bagian belakang kepalaku sehingga aku menunduk kembali. Hanya sedikit udara yang dapat kuhirup, sesak tetapi menyenangkan. Aku menunduk kembali. Karena ingin melihat lebih jelas, kugigit bagian bawah roknya lalu menggerakkan kepalaku ke arah perutnya. Tapi mataku selalu terbentur dalam kegelapan. Paha kanannya sudah tidak melilit leherku. Bagian mana yang akan kau cium?”“Betis yang indah itu!”“Hanya sebuah ciuman?”“Seribu kali pun aku bersedia.”Mbak Tia tersenyum manis dikulum. Mbak Tia mengangguk. Menengadah. Menengadah. Aku menghunjamkan hidungku lebih dalam lagi. Sebagai atasan baru, ia sering memanggilku ke ruang kerjanya untuk menjelaskan overbudget yang terjadi pada bulan sebelumnya, atau untuk menjelaskan laporan mingguan yang kubuat. Aku terpana. Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Lalu ketika ciuman-ciumanku merambat ke paha bagian dalam dan semakin lama semakin mendekati pangkal pahanya, terasa tarikan di rambutku semakin keras.