Beberapa detik kemudian, lendir mulai terasa di ujung lidahku. Tak lama kemudian, sambil tersenyum menggoda, Bu Lia menarik telapak kakinya dari pundakku. Bokepindo Mbak Lia masih tersenyum. Setelah menghempaskan pinggulnya di atas kursi kerjanya yang besar dan empuk itu, Bu Lia tersenyum nakal dan membuat Cerita Dewasa Dominasi Seks Atasanku ini semakin menyenangkan.Matanya berbinar-binar seolah menaburkan sejuta pesona birahi. Aku menengadah.“Haus..” jawabku singkat.Tangan Bu Lia bergerak melepaskan tali G-string yang terikat di kiri serta kanan pinggulnya. Betis juga tak kalah menarik karena terlihat putih dan terawat.Saat sedang asyik menatap kakinya, tiba-tiba aku dikejutkan oleh pertanyaan Bu Lia..“Bayu, aku merasa bahwa kamu sering melirik ke arah betisku. Kecupan-kecupanku semakin lama semakin tinggi. Sangat menarik, tak besar tetapi jelas bentuknya membongkah, membuat mata lelaki menerawang untuk mereka-reka keindahannya.Di dalam ruang kerjanya yang luas, tersedia seperangkat sofa yang sering digunakan olehnya saat menerima tamu-tamu perusahaan. Semakin basah. Blouse serta rok hitam yang agak menggantung sedikit di atas lutut merupakan pakaian favoritnya.Jika sedang berada di ruang
