Bintang Indonesia yang Memukau

Kami perlakukan dia sebagai salah satu famili dekat. “Kamu pengin pulang?” Lilisg menggeleng. Bokepindo maafkan saya …. Lilis menangis. maafkan saya …. Bentuk tubuhnya sama langsing, hanya dada Lilis sedikit lebih besar. Itu sdh sering dan Lilis jg sdh tahu. “Kang …. “Atau kamu gak betah di sini?”
“Bukan Kang …. Ya. Tubuhku ini udah lama membara …. “Ayo…Kang ….” Secepat kilat Aku memelorotkan celana pendekku sekaligus dalemannya. “Ooooohhhh….. Ah …. Hanya satu kata : nikmat ! Aku mohon ….” Rangsanganku sdh tinggi, tak ada lagi pikiran jernih, gelap mata. Mendadak mulutku dipagutnya. Memang agak susah, harus perlahan dan bertahap. Kembali Aku membaca koran. Daging yg sekal sesuai bayanganku tadi. Anakku pun begitu. Dua bulatan kembar itu kini terhidang di depan hidungku. Tunggu apa lagi? Aku masih tak bergerak walaupun Aku belum mencapai puncak. Dia cukup cerdas walau SMK saja tak tamat, karena keburu disuruh menikah oleh ibunya.