Gadis Amatir Delhi Mainkan Vibrator hingga Klimaks
”Masuk aja Pak”, Tina tetap membujukku. Kukecup bibirnya lembut, “nanti dilanjut lagi“. Bokep Barat Jarak pinggangku dan pantat Tina makin rapat. ”Lah..pintunya kok sedikit terbuka. Matanya seakan bernada protes, tapi Tina diam saja. ”Oohh..Ppaakk..mmaassuukkkiinn..Pppaakkk”, pintanya. Sedikit diremas oleh Tina. Bapak masuk aja..nggak pa-pa. Tangan kanan kuusap-usapkan di vaginanya. Matanya seakan bernada protes, tapi Tina diam saja. Bisa dilaporin ngintip aku”. Kudekap erat tubuh depannya. Lalu tangan kananku meraih kepalanya seperti tadi dan kucium panas bibirnya. ”Ini ajakan yang membahayakan, juga menyenangkan”, pikirku. Sejak Tina bersuara, aku sudah berhenti dan diam di dekat pintu kamar mandi. Ia lalu memelukku erat. Kemudian lidahku mulai menjulur di pintu kenikmatan kami. Kutatap matanya saat kugosok kedua gunungnya yang kumainkan sedikit pentil-pentilnya. Dibalikkan badanku lalu mengguyur senjataku, digosok-gosoknya hingga sedikit memerah. ”Aammppuuunnn Pppaakkk..oouuuggghh..eeemmmpppfffsssuudddaahhh..ooohhhh”, matanya agak membeliak ke atas dan kepala serta rambutku diremasnya kuat. Air segayung lalu kuguyurkan ke tubuhnya 2-3x.