Satu Momen Tak Terlupakan
Keesokan harinya, aku terbangun di atas tempat tidur. Iapun mendekati Gloria. Bokepindo hebat.. Aku ini tidak pernah berbohong, jangan macam-macam kamu!” kata Fahris. Saat itu, tepat pukul 13:00. “Itu mungkin saja dapat kuatasi. “Ali, apakah lukamu masih sakit?” tanyanya. jangan far.. “Bagaimana pendapatmu?” tanyaku. Tetapi saya sempat bertanya keheranan “siapa dan untuk apa ini?”. Setelah sekian lama, saya ingat, bahwa saya akan bertanding lomba Catur antar 1 Sekolah. “Lantas mengapa NT pada saat itu tidak kamu tolong?” tanyanya. Jangan Far.. jangan ambil keperawananku.. Jangan!!” Teriakan NT keras sambil menangis tersedu-sedu. “Tidak juga sih, tapi sudah mendingan.” sahutku. Dan akhirnya, berhasil, sayapun berhasil menghajarnya dan membuatnya pingsan. Saat saya akan melakukannya, tiba-tiba ada 2 orang yang masuk ke ruangan itu. Aku kan tidak dapat ikut?” tanyaku. Tetapi, karena pada saat itu, aku belum pernah bermasturbasi, maka aku diam saja dan terus menyaksikan. Aku memang sudah biasa melakukannya.” jawabku seenaknya. Setelah sekian lama, saya ingat, bahwa saya akan bertanding lomba Catur antar 1 Sekolah.