Entah sampai kapan semua ini akan berakhir dan entah kapan kami akan resmi menikah.Kami sungguh menikmati setiap hari yang akan kami lalui dan telah kami lalui bersama. Stella mengubah posisinya. Bokep Stella tersenyum. Kupilin dengan lembut. Setiap gerakan nyaris dalam beberapa detik, teramat perlahan. Kami pun sepakat untuk janjian ketemu di luar pada hari Senin. Beberapa detik kemudian seorang wanita muda nan cantik menugur sambil memegang rambutku. Stella begitu luar biasa melakukannya. Sekali lagi Stella berbisik, “Will, aku tau kamu terangsang, boleh nggak aku lihat punyamu? Menjilat, menghisap, naik turun. Setelah makan siang, kami nonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell. Sedangkan aku tetap sebagai animator yang bekerja di sebuah perusahaan di daerah Kedoya tapi aku harus meninggalkan kostku. Namun gerakan Stella makin cepat dan beberapa kali ia buka matanya namun tetap mengulum dan terdengar suara-suara dari dalam mulutnya. “Kalo kamu udah nggak pengen keluar, keluarin aja, nggak usah ditahan-tahan,” jawabnya dan setelah itu menjulurkan lidahnya keluar dan mengenai ujung batang kemaluanku.