Dan aku diminta memejamkan mataku, seakan-akan aku sedang terbuai oleh kenikmatan yang tiada taranya. Bokep Cina Kan lumayan buat menambah penghasilan. Aku bertanya-tanya apa arti dari semua ini. Mengapa? “Pakai baju apa ya enaknya?” batinku. Segera kukenakan pakaianku kembali dan bergegas ke luar ruangan. Kukebut Feroza-ku pulang ke rumah dan bersumpah tak akan pernah kembali lagi ke tempat terkutuk itu! Setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi. Akhirnya aku dipotret dalam beberapa pose. Ah ini saja. Astaga! Tapi Adolf belum mempersilakan aku keluar ruangan.Dia kelihatannya seperti berpikir sejenak. Nafasku ikut memburu kala tangan Adolf mulai merayap ke selangkanganku, meraba-raba pahaku dari pangkal sampai lutut. Tangan Adolf lebih kuat mendekapku kencang-kencang sampai aku hampir tidak bisa bernafas. Kubuka beberapa kancing atas blusku sehingga terlihat BH yang kupakai. Berminat untuk menjadi foto model. “Coba kamu lihat-lihat contoh-contoh foto ini. Kusilangkan tanganku di dada menutupi payudaraku. “Nah, sekarang coba kamu lihat, Hanny. Jangan!” Aku memberontak-berontak sebisa-bisanya.
