Lihat saja ia sudah separuh berlutut mengarahpada Junior. Sebantar lagi MbakMona yang punya salon ini datang, biasanya jam seginidia datang.Aku langsung beresberes dan pulang. Bokep Tapi masih terhalang kain celana. Untung ada tissue yang tercecer, sehinggaada alasan buat Wien.Ia mengambil tissue itu, sambil mendengar kabargembira dari wanita yang menunggu telepon. Akuterpejam menahan air mani yang sudah di ujung.Bergantian Wien kini telentang.Pijit saya Mas..! Napasnyatersengal. Apa yang akuharus bilang, lho tadi kedipkedipin mata, maksudnyaapa? Sial. Makin lama makin jelas. Pletak, pletok,sepatunya berbunyi memecah sunyi. Ah mengapabegitu cepat.Jarinya mengelus tiap mili pahaku. Aku lupakelamaan menghitung kancing. Makin lama makin jelas. Kali ini dengan telapaktangan. Kerjaan hari ini sudahkugarap semalam. Aku pertegas bahwaaku mengendus kuatkuat aroma itu. Aku terlambat setengah jam.Padahal, wajah wanita setengah baya yang di lehernyaada keringat sudah terbayang. Atau janganjangan ia juga disuruhibunya bayar arisan. kataseorang wanita setengah baya di depanku pelan.Aku tersentak. Simakkisah lengkapnya berikut ini!Jakarta yang panas membuatku kegerahan di atasangkot. Kring..!Mbak Wien, telepon. hah..? Penumpang lima lalu supir, jadi
