Diana dan Nina si resepsionis sedang bergelut penuh nafsu birahi! Bokep abg Kupejamkan mataku agar memudahkanku larut dalam fantasi yang sedang kubangun ini. tipe-tipe pekerja2 low class yang mengandalkan otot daripada otak. Apalagi gosipnya termasuk dalam kategori ‘berat’ seperti itu. Saat itu Hendra kembali datang dan menyerahkan berkas yang aku minta padanya. Itu reaksi yang kunantikan!. Sepertinya bunyi yang rutin kudengar tiap hari. Iya betul aku khan nggak sengaja. Lebih tepatnya adalah hasratku telah menentukan pilihannya bagi keinginan tubuhku. Perasaan gengsi karena petugas maintenance itu telah ‘membius’ pandanganku. Tatapan itu penuh nafsu terpendam dan hasrat ingin menguasai. ” Kamu menginginkan aku khan ?” kataku halus namun penuh penekanan. “Ehm..ibu juga khan ngerti, namanya juga lelaki normal..ya suka juga” Wajahnya tampak memerah berkata begitu tapi aku melihatnya bagai gunung es yang mulai cair. Setidaknya ini akan menambah percaya diriku apabila ber-intercourse kelak.
