Yuk.”Akupun tak bisa mengelak lagi dari komando mbak ku ini. Nikmat yang menjalar-jalar hingga keseluruh tubuhku, membuat badanku tak mampu kukendalikan. Bokep Meriang badannya?”Aku tak menjawab dan hanya menggangguk saja sembari menangkup mataku dengan lenganku.“Yaudah mbak kerokin ya.” Ujarnya pendek.“Nggausah mbak aku ga biasa dikerok.. Kepalaku rasanya ringan, dan darahku mengalir cepat. Sebelah payudaranya bergantung bebas, nampak bekas merah dan basah oleh liur. Saya nila..”Ia kemudian mengulurkan tangannya ramah sambil tersenyum manis.“Doni..” Ujarku pelan sambil menjabat ringan tangannya.Jujur aku jadi agak salah tingkah dan kikuk.Mungkin karena jarang aku bisa berkenalan langsung dengan penghuni kosanku. Dengan ekspresi kaget dan shock aku menoleh dan memandang mbak nila secara serta merta. Badannya yang memang tak lagi kurus namun tetap semok, mengkilat karena keringat yang menyucur deras. COK..!!”Bunyi gesekan becek antara tangannya yang licin dan kulit kemaluanku menggema di kamar kosku.
