Pak Totok, lelaki berusia 60an tahun itu selalu menyembunyikan kekaguman seksualnya di hadapan ibu setengah muda itu. Darmi membiarkan pantatnya membungkah terbuka sementara daster pendeknya terangkat ke atas. Bokep Yang membuat mata Darmi terbelalak adalah penis mertuanya itu dibiarkan mencuat keluar dari lobang kolornya dan menyentuh tepat pada telapak kaki lembut pasiennya. Tapi di sampingnya, mertuanya mengurut kaki dengan meletakkan betis Bu Susan di pahanya. “Aduh!”“Awas Pak!”, teriak Darmi ambil lari mengejar mertuanya.Darmi sangat kawatir melihat mertuanya jatuh terkapar. Pak Totok merasa heran, darimana perasaan itu muncul kembali. Pak Totok gugup dan memegang selangkangannya takut menantunya melihatnya.Darmi menoleh kaget, dan bertanya kawatir, “ada apa, Pak?”“Eh, gak papa Mi”, katanya dan secara spontan dia membalikkan badan hendak masuk kembali ke rumah. Apalagi istrinya adalah seorang yang setia dan sangat mempercayainya.Hampir tidak pernah sang istri mencampuri kegiatannya dalam melakukan terapi. Sialnya dia tidak melihat batang kain pel yang disandarkan di dekat pintu. Pak Totok menciumi cd itu dengan penuh birahi.
