Saat berjalan ke dalam, mataku masih sempat melirik 3 orang lagi yang sedang duduk di teras.Gadis pertama berkulit sawo matang, tubuhnya langsing berumur sekitar 20 an tahun, memakai kaus you can see berwarna putih dan di luarnya memakai kemeja bermotif kotak-kotak dengan kancing bagian atas dibiarkan terbuka. Dan tanpa harus menunggu lama Santi telah menggamit lenganku dan mengajakku ke dalam salah satu kamar yang tersedia.Kamar itu tidak terlalu besar dengan penerangan sebuah lampu kecil yang memberikan sensasi remang-remang. Bokepindo Kita juga sedia jasa pijit loh. Rambutnya sepunggung model shaggy dibiarkannya tergerai. Setelah itu dia pun ambruk di atas dadaku dengan nafas yang terengah-engah. Segera kubaringkan Santi, dan kali ini langsung ku goyang dengan sekuat tenaga. Dia mulai mengurut otot kaki bagian bawah. Tinggal pilih saja sama siapa. Sekilas kulihat 2 tonjolan di sana seperti terjepit ingin meronta keluar, dengan belahan yang masih indah di tengahnya. Akibat ulahku itu terkadang dia sedikit mengerang namun tertahan.
