Menanti sesuatu yg akan terjadi pada diriku dengan perasaan tak menentu. Bokep Cina Rasa gelisah kembali merasuk. “Sttt…non merem ajaa…nanti pasti enakk” bisiknya lagi.Lalu akupun kembali memejamkan mataku. Untung saja kesepuluh jemariku cepat menutup bibirku. “Ya segitu, kang. “Iya mbak… tapi cuma sedikit!”
“Ndak pa pa itu biasa. Seperti melakukan seks oral! Dan mbak titip mang Narko padamu,ya…” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.Aku ikut-ikutan jadi terharu. Bukankah sudah dia katakan jika dia ndak mau memberikan yg satu itu kepada kakang. Kulihat mang Narko menatapku sambil nyengir memperlihatkan deret gusi tanpa giginya. Tubuhku mengejang disertai hilangnya kesadaranku saat hal itu terjadi. “Hi hi hi apa tadi mbak bilang…Enak banget kan, noon?… ”terdengar suara dan tawa khas mbak Siti menari-nari di telingaku.Aku yakin ia tak butuh jawaban dariku. “O gitu toh. Mang Narko menetek padaku! Sudah pahamkan?”tanyanya setelah penjelasan tadi.Aku mengangguk kecil.“Berarti ndak kuatir lagi digituin sama mang Narko kan?”susulnya lagi.Aku ragu. “O gitu toh. Beda banget sama kamu, Ti” ujar mang Narko mengomentari keindahan yg tersaji
