Korban
“Bukan disitu” kata Rara lagi sambil menutup mata dan memajukan bibirnya.Wah si Rara bener-bener menguji imanku. “Ok deh” jawabnya menerima baju tersebut. Bokep Live Biasalah, waktu di kampus kan kita primodial bangetTapi gak ada ruginya temenan sama Rara kok, orangnya cantik, tinggi semampai, body aduhai dan yang terakhir yang aku suka banget dari Rara adalah rambutnya. Kalo sama yang perawan kadang gak mau terus kalo dia udah orgasme, cepek katanya. “Aduh yan sakit banget” kata Rara memelas. “Hmm… Hgmmm.. Aku melihat ada sediki darah mengalir dari vaginanya, mungkin sisa selaput daranya masih ada yang belum pecah.Aku goyang perlahan penisku, tubuh Rara terguncang sedikit, rara masih menggigit bibirnya. Dasar nakal !“Sorry nih Ra, kamu lagi ada masalah ya ?” tanyaku. Hmmm… memang lebih banyak daripada darah perawan yang pernah aku liat.“Yan kok berdarah sih ?” tanya Rara panik. “Trus kamu dimana ?” tanya Rara.