“Oh iya om, gitu enakan.”
Aku tak bilang apa-apa, hanya tersenyum padanya, celah dalam liangnya terus membelai penisku masuk dan keluar. Bokep Cina Aku melepaskan pegangan Catok-klemku di wajahnya, perlahan-lahan menggerakkan tubuhnya dan duduk di tepi kursi penumpang, sambil menunggu pukulan yang berikutnya. “Oh iya om, gitu enakan.”
Aku tak bilang apa-apa, hanya tersenyum padanya, celah dalam liangnya terus membelai penisku masuk dan keluar. “Unhhhhh …”
Sebuah ingatan berkelebat di kepalaku. “masyaallaah, maafin Om …”
“Polisi nangkep Toni, karena selain bikin bising mereka temukan putau, ganja, ama senjata curian punya Toni. “Siapa ini?”
“Mereka panggil aku Sheila,” balas suara itu. Aku memegang belakangnya, dan melihatnya. “datang kembali dong,” pikirku pada diri sendiri. “aku nyampe om! Pasti enak deh.”
Aku membuka lemari es, dan ambil dua botol kecil Orange Jus. “Ayolah di tetek Yanti om!” katanya sambil menarik bibirnya dari penisku. Tertarik?”
“Ya,” kataku. Dia perlakukan kamu buruk karena dia cinta kamu! “tetek jadi kegedean om,” dia mengeluh.
