Tiba-tiba dia mendatangiku dan ikut tiduran di lantai, di dekatku sambil nonton TV. Bokepindo Saat merabanya, aku seperti memegang pembalut, dan setelah kutanyakan ternyata memang sejak 5 hari lalu dia sedang menstruasi. Wah kebetulan nih. Kuubah posisiku, kakiku kini kuletakkan di samping kepala Anita, sedangkan kepalaku berada di depan kemaluannya, sehingga aku dengan leluasa dapat melihat liang kewanitaannya. Eshh.. Soalnya adik-adikku semua masih sekolah. Aku jadi kaget, “Wah aku memperawaninya nih.”
“Gimana.., sakit nggak.., kalo nggak lanjut ya..?” tanyaku. Terasa kepala anuku saja yang masuk, dia sudah mendesis-desis. Eh, Anita itu merespon dan bicara padaku, “Wah temenku sih biasa begituan (ciuman).”
Terus aku jawab, “Eh.. Mula-mulanya sih biasa-biasa saja, layaknya hubungan kami sebagai sepupu. Pada saat aku masih kuliah di semester 2, ibuku sakit dan dirawat di kota S. Segera kupenuhi keinginannya itu. Kulihat daging di lubangnya itu berwarna merah muda dan terlihat bergerak-gerak. Tidak ada yang dapat kuceritakan kejadian pagi itu karena hampir sama dengan yang terjadi di pagi hari sebelumnya.
