“Maaf pak, tadi saya sakit perut”, aku mencoba mencari alasan. Kemudian aku masuk ke dalam salah satu dari tiga kamar di WC ini. Bokep Jilbab Tadi bapak melihat kamu mengintip ke gudang saat Pandu dan Dedi sedang bermain dengan Vera. Setelah mendapat ijin dari pak Gatot, aku dan Jenny segera keluar dari kelas, menuju ke toilet, toilet putri tentunya. Dalam perjalanan menuju ke kelas, aku berpikir keras, apa yang harus aku lakukan. Dedi menyambung, “Ndu, nanti loe cepetan ngecrot, gua juga mau coba memek amoy cantik ini!”. Tapi kini mereka sudah mendapatkan tubuhku berkat bantuan wali kelasku yang bejat ini. Aku pun makin menggeliat, mengerang dan melenguh tertahan, penuh kenikmatan. Pantas saja tadi aku sampai tak kuasa menahan nikmat yang melanda selangkanganku.Kini penis itu sudah ada di depan mulutku. Setelah itu aku mengambil tissue yang kubasahi, dan menyeka liang vaginaku. Aku memejamkan mata, rasanya terhina sekali mendengar pujian yang sebenarnya amat melecehkanku ini.Dan beberapa saat kemudian, ronde kedua pemerkosaan terhadap diriku dimulai. Sebaiknya
