Uh.. Bokepindo Kuremas-remas payu daranya yang ternyata memang cukup besar dan begitu kenyal. Baru melihat wajah dan jemari tangannya pun, aku memang suka langsung berpantasi; membayangkan Mila jika berada di hadapanku tanpa busana. Lihat saja penampilannya, yang selalu terbungkus sopan dan rapi. Dan aku benar-benar terkejut, ketika Darta menawarkan istrinya untuk kutiduri.“Gila lu.. Gua gak apa-apa koq. Dia tak terlalu mempedulikan kehadiranku. Darta segera menyuruhku masuk ke dalam kamarnya, seraya masuk ke kolong ranjang. Dikunci pula. Uh.. Akh.. Kurasakan ada air mata yang mengalir dari kedua kelopak matanya. Kugenjot lebih cepat dan lebih keras. Demikian yang direncanakan Darta tadi. Mila sepertinya lebih menikmati berada di posisi bawah, sambil kedua tangannya memeluk erat tubuh Darta, dan kakinya menjepit pantat Darta. “Gimana caranya?” aku penasaran.Darta kembali membisikan lagi rencana gilanya. Bahkan aku pun memuji Darta, bisa mendapatkan gadis secantik Mila. Kurang ajar..! Aku memang sangat menginginkan hal itu terjadi. Tentu saja Mila terpekik kaget.
