AKu senang. Sutinah langsung meniki tubuhku. Bokep “Ya.. Aku cepat meningalkan perahu. Oh.. “Mas…”
“Udah diam saja… Enak kok,” kataku. Semua menyaksikannya. “Aduh.. Sutinah mengikut. “Aku bahagia sekali. Lama-lama jadi besar?” kata adikku. Dengan senyum Suti mengiikutiku dan berpindah mendekatiku ke belakang sembarimendayung. Aku mengarahkan perahu ke sana. Ibu ikut membenahi jaring-jring, agar besok kami pakai lagi. Ibu tahu aku limbung dan tak menyangka akan punya anak.“Tapi kau harus terus menerus menyiraminya,” kata ibu. Ku dengar tangisan Suti langsung terhenti. Untuk itu, dia harus dapat kesempatan. Suti pun meludahkan maniku dari mulutnya. Aku memberikan sebuah tablet obat flu, agar Sutio tidak sakit dan aku jugam enelan sebutir obat itu. “Kita kemana?” tany ibu, sat perahu kubawa ke tepi pulau kecil. Kami mendapat uang hampir dua ratus ribu rupiah. “Sudah gelap, bakal turun hujan deras…” seorang nelayan berteriak. Aku melepaskan ikatan tali perahu dan kami mengkayuh ke darat.
