Aduh , denyutan di ****** saya pun makin keras saja.“Ayo ..Tun..pijitin kepala saya” kata saya sambil bersandar pada sofa. Saya tetap pura-pura tidak tahu saja dan mulai memasang aksi ; saya mulai menggosok-gosokan sabun kebagian ****** saya, meremas-remas sehingga ****** saya pun mulai bangun dan menjadi keras, sambil terus meng-kocok-kocok ****** saya, saya juga berusaha untuk berkonsentrasi mendengar suara dibelakang pintu itu. Bokepindo saya tetap memeluknya dari belakang dengan tangan kiri yang tetap berada di tetek sedangkan jari tangan kanan saya berada di dalam mulut Atun.Mulut Atun si pembantu nakal menghisap-hisap jari saya bagaikan anak bayi yang telah kelaparan mendapatkan susu ibunya , matanya terpejam bagai orang sedang bermimpi. “wah….boleh juga”, terasa denyutan di ****** saya, nafsu saya mulai memuncak.“Tun…. Saya berpikir, ” akh, pembantu nakal nih… “. Dengan cepat saya membuka dasternya sampai terlepas;Atun si pembantu nakal diam saja juga saat saya memelorotkan celana dalamnya.
Nirvana – Blew Live And Loud Seattle 1993
Related videos










