“Malu mas, dilihat orang,” protesku. Entah kapan dia melepas CD-nya. Bokepindo Bahkan menuntun tanganku untuk mengusap-usap di daerah sana. Bahkan kelak dengan Jimmypun (suamiku) Aku tak pernah melakukannya.Ortuku tak menangkap perubahan hubunganku dengan Hendrik. Aku dan Jimmy sedang duduk-duduk santai di ruang tamu. Bahkan dikala libur, Jimmy “minta” beberapa kali dalam sehari. Matanya tajam menatapku. Belum pernah seorang pria sampai mencium bibirku. Sore itu Aku merasakan ciuman pertamaku.Pertemuan-pertemuan kami berikutnya selalu dihiasi dengan cium-ciuman. “Di sini aja deh,” katanya menahan tarikanku. Apa yang aku larang, dia menurut. Aku menurut saja. Sehingga dengan Jimmy suamiku-lah hubungan seks-ku yang pertama kulakukan. Aku mempersiapkan diri, rebah terlentang di sofa, sebelah kakiku terjuntai ke lantai. Aku ingin Jimmy segera “mengisi” selangkanganku yang telah melembab. Begitu pula ketika jari-jarinya menyentuh puting dadaku. Entah kapan dia melepas CD-nya. Aku bermaksud meraih pinggangnya mau kupeluk, tapi Hendrik menggeser duduknya sehingga tanganku menyentuh selangkangannya. Aku sering kesepian. “Yang …… bisa Enggak.”
“Kenapa?”
“Jangan pake tangan.”
“Lalu?” tanyaku lugu.
>