Sejarah Panas

views

Perkenalkan namaku Rudi, diumurku yang baru 20 tahun ini seharusnya aku bisa menikmati masa remajaku bukan bekerja seperti aku sekarang ini. “Mbak, ga dingin apa ujan gini cuma pake tengtop begituan?” kataku
“Gak kok mas” jawabnya sambil tersenyum
sambil terus makan, mataku tak henti-hentinya melihat payudaranya yang begitu indah, besar putih dengan ukuran yang sangat pas dengan tubuhnya hingga tak kusadari burungku sudah ngaceng berat dan aku tak kuat lagi ingin sekali aku mengenyot payudara montok itu. Bokep Jepang Ahh… Terus mas..! Ooohhhh …Hanya terdengar erangankami berdua.. mulanya dia menutup mulutnya, kemudian kupencet putting susunya dengan keras hingga dia menjerit dan saat dia membuka mulutnya, langsung kubenamkan k0ntolku kemulutnya dan kupompa dengan cepat. Yang kemudian aku mencari tempat untuk berteduh disebuah warung kopi. Karena keterbatasan ekonomi keluargaku, aku harus membantu kedua orangtuaku dalam memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Sementara dia masih meronta namun terselip desahan-desahan yang keluar dari mulutnya. Kemudian aku memesan secangkir kopi dan semangkok mie untuk mengisi perutku yang sudah keroncongan. Yang kemudian aku mencari

Sejarah Panas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *