Sandra meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya. Bokepindo Dia setuju dan masih menenteskan air mata.Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Kami masih berciuman, tangan Sandra melakukan gerakan seperti mengocok-ngocok ‘Mr. Ku usap airmata tulus Sandra. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi. Kami sama-sama terkulai lemas diatas batu itu.Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Sandra Maharani, persis nama Sandra. Aku jilati ‘Ms. Penny’ku di elus-elus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Sandra minta agar aku jangan ejakulasi dulu,
“Tahan ya?” pintanya. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Sandra. Aku setuju. Kami bergumul diatas semak-semak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu.
