“Gak bu, jadi tidak enak nich. Tapi menurutku ibu tetap cantik dan menarik.”Dia mulai berani mendekap aku. Bokepindo Yang aku takutkan kalau-kalau pembantuku mendengar, masuk ke ruang tamu dan melihat apa yang terjadi di ruang tamu ini. “Rann, ayoh dong, cepetaan, dimasukiin, punyamu itu!”, aku memintanya kembali.Dan tiba–tiba Randi memegang penisnya dan menggesek-gesekkan di belahan bibir vaginaku beberapa kali dan kemudian dia mulai menekan ke dalam serta,“Blees”, terasa dengan mudahnya penisnya masuk ke dalam lubang vaginaku dan aku terkaget bersamaan penis Randi masuk kedalam vaginaku. “Baik bu”, jawab pembantuku.“Oh ya sekalian jemput dwi ya, habis dari beli buah jemput Dwi”, perintahku lagi sama pembantuku. Tetapi aku menjawab dengan sedikit meminta. Tanpa basa basi, langsung saja dia merangkulku dan merobohkan aku dikarpet posisiku ditelentangkan, aku hanya protes,“Rann… apa-apaan siih..”, katanya kita mau ngobrol saja kok begini…”Dan sambil mencari kaitan BH di belakang tubuhku, dia menjawab saja,“Sebenarnya… aku pengen bu…”Setelah kaitan BH-ku terlepas, langsung saja BH-ku dibuka dan dijilat payudaraku serta dia menyedot-sedot puting