Setengah Jalan, Sayang!

views

“aaahh..”, teriakku kecil, menahan sakit.Penisku sudah basah sekali oleh air ludah tante Ida, nafsunya seperti sudah tidak tertahan lagi. Bokep Live Aku ingin “menelan” semua dadanya. Setelah cukup lama kami berciuman, tante Ida melepaskan bibirku, lalu dia berdiri dan membuka baju, celana dan CDnya. jari kamu bener-bener nakal..”, katanya
terengah-engah. Aku hanya pura-pura menolak, tapi sebenarnya aku mau menginap ditempatnya.Malam itu aku dan tante Ida duduk-duduk di lantai teras rumahnya di lantai paling atas. keluar juga spermaku. Angin malam yang menyejukkan, dan suasana yang tenang, membuat kami merasa lebi santai. sekarang giliran tante buat kamukecapekan..”, setelah itu, tante Ida mulai mengecup kepala penisku.Tangan yang satunya memegang, memainkan dan menekan-nekan, bahkan kadang digenggamnya dengan kuat buah pelirku.“Aaah…”, kataku karena rasa nyeri di buah pelirku.Dengan posisi kakiku yang terbuka lebar, tanpa banyak bicara lagi, tante Ida dengan tatapan nakalnya mulai menjilati dari pangkal batang sampai keujung penisku.

Setengah Jalan, Sayang!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *