dengan dada berukuran 34B. Bokep Masturbasi Tidak juga. Itu saja. Itu saja. “Duduklah dulu, kopimu sedang dibuatkan.”
Masih pura-pura lesu, aku kembali ke tempat duduk asalku.“Kamu kenapa lagi Rick?” Felly bertanya dengan lembut. Hard Rock Cafe cukup ramai. Setelah ia merapihkan celanaku, ia membereskan pakaiannya sendiri yang berantakan. Aku merutuki diriku sendiri. Hanya beberapa kalimat “Black Label double” pernah kuucapkan sebagai komunikasi nyata antara aku dengannya.Malam itu malam minggu. Tempat ini sejarah bagiku. 2 tahun yang lalu aku pikir aku sudah terbebas darinya. “Duduklah dulu, kopimu sedang dibuatkan.”
Masih pura-pura lesu, aku kembali ke tempat duduk asalku.“Kamu kenapa lagi Rick?” Felly bertanya dengan lembut. Akhirnya dapat ditebak. Entah bagaimana ceritanya, kami ‘jadian’ lagi. Selama pacaran dengannya, ia sama sekali tidak tahu kalau aku suka minum.“Sejak kapan kamu minum Rick?”
Aku tidak menjawab. Aku masih jauh dari garis alkoholik. Di Carport. “Rick, aku harus pergi sekarang,” ia diam sejenak, “Nanti sore kau boleh telepon aku.”
“Thanks Fell,” aku berdiri mendekat, kukecup keningnya dan kutinggalkan ia. Aku tidak tahu