“Croop… croop… croop…” begitulah suara kelaminku yang beradu dengan kelamin mas Herry. Harus aku akui, Andi sangat pandai membangkitkan hasrat seksualku. Bokep Cina “Kok he-em doang? “Ahhh… ahh… ahh…” sekitar 3-4 kali kelaminnya menyemprotkan cairan sperma di dalam bibir rahimku. Siraman air dingin di bibir kelaminku membuat birahiku yang belum turun sepenuhnya meninggi lagi. Semenjak bercinta dengannya, aku baru menyadari ternyata diriku menyimpan hasrat seksual yang begitu besar. Aahhh…” aku makin berani sekarang, dan aku sudah tidak peduli lagi, toh aku sudah menjadi budak seks Andi. Aku hanya terdiam mendengarnya, aku lebih berkonsentrasi merasakan sensasi usapan di kelentitku. Sementara tangannya masih menahan daguku. Lalu andi mengangkat tubuhku dan duduk menjajariku. Memekku suka banget kalo dientot sama kontol mas.” aku sendiri tak percaya aku bisa mengucapkan kalimat senakal itu dari bibirku. Memang sudah menjadi kebiasaan setelah Andi orgasme, aku menjilati kelaminnya, membersihkan sisa-sisa cairannya dengan lidahku.