Dia bangkit dan berlalu tanpa kata-kata. “Nggak, Sit! Bokep Jepang Kalau begini terus, mana mungkin aku bisa hamil. Selingkuh ternyata sangat berat rasanya.“Ayo, In, jangan malu-malu gitu. Aku sudah mengkhianatimu!” bisikku dalam hati.Kupeluk dia dan tergugu di pundaknya. “Jangan!” mas Danu melarang saat aku ingin mengulumnya. Mas Danu baru pulang dini hari tadi, dan langsung tidur. Tapi antusiasku tidak lama, sebab mendadak suamiku menundukkan wajahnya dan menggeleng, bibirnya kembali terkatup rapat setelah sesaat tadi sempat bergerak-gerak. Sebelum naik, ia melepaskan handuk yang melilit bagian bawah tubuh sintalnya. Aku mendengus kesal. Anehnya, bayangan itu justru membuat gairah di dalam diriku semakin bergejolak. Dengan begitu aku berharap akan segera hamil agar rumah tangga yang baru kubina tidak hancur. Tak hanya itu, kini jari-jari mungil Sita juga secara bersamaan dan telaten mengocok-ocok batang penis bang Irul yang semakin menegang dahsyat.Sita seperti sengaja mengatur posisi tubuhnya agar menghadap ke arahku. ”Buka, Ma!” bisiknya. “Hah?” Sita langsung kaget. Emang aku sudah setua itu ya?
